Sejarah!! Kilas Balik ke Masa Lalu Kota Palembang

Sejarah!! Kilas Balik ke Masa Lalu Kota Palembang

Selamat! Film Dokumenter “Polemik di Ujung Kuas” 

Meraih Juara 2 dalam Ajang PC Fest 2024


Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) berhasil meraih prestasi gemilang di ajang Polytechnic Creative Festival (PC Fest) yang telah diselenggarakan pada tanggal 24-26 September 2024, tepatnya di Politeknik Negeri Jakarta. Pada ajang ini, Polsri berhasil mendapatkan gelar juara dalam kategori tim ataupun kategori individu. 

Salah satu yang mendapatkan gelar juara dikategori tim yaitu film dokumenter Polsri dengan membawa pulang gelar Juara Ke-2 pada ajang PC Fest 2024. Tim film dokumenter  terdiri dari 9 anggota yang diketuai oleh Aulia Syafitri. Proses pembuatan film tersebut berlangsung selama hampir 1 bulan lamanya, yakni dari pertengahan bulan Agustus sampai dengan bulan September.

 Judul “Polemik di Ujung Kuas” ini memiliki makna tersirat didalamnya. Ketua dan anggota tim sepakat untuk mengangkat tentang kisah seorang pelukis yang hak ciptanya digunakan oleh pihak yang berwenang dan mereka menyebutnya dengan istilah “Polemik”, kemudian makna “di Ujung Kuas” diambil dari alat yang digunakan pelukis untuk melukis wajah Sultan Mahmud Badaruddin II, sehingga dari penggabungan makna itulah tim film dokumenter mengangkat judul tersebut.

Film ini tidak hanya menceritakan tentang sejarah dari Sultan Mahmud Badaruddin II saja, tetapi lebih menjelaskan tentang  “Polemik” yang terjadi antara pelukis dengan para pihak yang berwenang. Puncaknya ketika pelukis yang bernama Eden Arifin tidak setuju ketika karyanya digunakan dalam mata uang pecahan Rp10.000 cetakan tahun 2005. Pada saat itulah sang pelukis melayangkan gugatan kepada Bank Indonesia dan Pemprov Sumatera Selatan, karena ia merasa tidak dihargai atas karya yang telah dibuatnya dan itulah yang diperjuangkan oleh sosok Eden Arifin. Namun sayangnya, gugatan yang dilayangkan oleh sosok Eden Arifin tersebut ditolak dan justru beliau mendapatkan tuntutan balik dari Bank Indonesia karena mereka menganggap karya tersebut telah menjadi milik Pemprov Sumatera Selatan sesuai dengan syarat penyelenggara lomba. Adanya konflik yang terjadi antara sang pelukis dengan pihak-pihak yang berwenang inilah yang menjadi alasan tim film dokumenter Polsri mengangkat judul tersebut.

Dalam proses pembuatan film tersebut, tentunya terdapat tantangan dan cobaan yang dihadapi yakni diantaranya, pihak narasumber sering membatalkan janji untuk diwawancarai pada saat H-1 pelaksanaan. Kemudian masalah waktu antara narasumber dengan tim sering kali bertentangan. Meskipun terdapat banyak tantangan dan rintangan yang dihadapi, tim film dokumenter selalu mencari solusi untuk mengatasi tantangan tersebut.


Aulia Syafitri selaku Ketua Tim Film Dokumenter memberikan tips dan trik beserta saran, ia mengatakan, “Untuk kalian yang ingin mengikuti film dokumenter di tahun berikutnya, kalian harus cari narasumber yang bener-bener profesional seperti tidak membatalkan janji di H-1 pelaksanaan dan untuk saran dari aku kalian harus percaya diri sama potensi yang ada di diri kalian. Percaya diri sama hal yang udah kalian punya, kalau misalnya ada orang yang nunjuk kalian untuk ngelakuin suatu hal, itu berarti orang tersebut udah percaya banget kalau kalian bisa untuk ngelakuin hal itu.” 

Dengan adanya film dokumenter tersebut diharapkan mahasiswa/i Politeknik Negeri Sriwijaya dapat termotivasi untuk menggali berbagai sumber informasi yang ada di Nusantara sehingga nantinya dapat dijadikan sebuah karya. “Harapannya harus dapat juara 1 dan videonya harus lebih bagus dari video kami”, ucap Aulia untuk mahasiswa/i Polsri tahun depan yang ingin mengikuti ajang tersebut.


Editor : Dena Pia Apta


Agenda

WPS Time 2024

Thank you for being part of this

Kota Palembang

Sejarah!! Kilas Balik ke Masa Lalu Kota Palembang

Sejarah!! Kilas Balik ke Masa Lalu Kota Palembang

Selamat! Film Dokumenter “Polemik di Ujung Kuas” Meraih Juara 2 dalam Ajang PC Fest 2024Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri)

Media Partner